Seperti diatas, bahwa terlalu sering menengok glodok akan membuat indukan terganggu. Sebaiknya anda mencatat saja, kapan MB mulai angkut sarang dan kapan MB mulai mengeram.
Dengan begini anda punya patokan kapan sih waktunya ia bertelur, kapan waktunya telurnya sudah menetas.
2. Glodok terlalu tinggi
Penempatan glodok yang terlalu tinggi juga berpengaruh terhadap indukan. Ketika ingin bertelur, biasanya indukan betina tidak kuat untuk terbang tinggi. Sehingga betina tidak bertelur di dalam glodok (buang dibuang ya kalo kasus ini)
3. Pahami Kondisi Birahi Kedua Indukan
Seringkali kita menyepelekan kondisi birahi indukan MB. Padahal ini sangatlah penting bagi kita seorang penangkar, jika indukan jantan muncul tanda-tanda OB segera lakukan tindakan.
Seperti, mengurangi pemberian kroto saat pengeraman dan menyediakan tempat untuk mandi di dalam kandang ternak.
Namun, jika memang birahinya sangat susah dikontrol anda bisa memisahkan penjantan dengan betina. Hal ini bisa anda manfaatkan untuk sistem poligami.
4. Berikan Vitamin Khusus Breeding
Pemberian vitamin sangat menunjang kualitas telur yang akan dihasilkan. Vitamin breeding juga mengandung banyak protein dan kalsium untuk membuat cangkang menjadi kuat, anakan sehat, dan tulangnya kuat.
Selain itu, juga bisa meningkatkan kualitas reproduksi indukan murai batu dan mencegah telur tidak menetas.
Begitulah pengalaman saya untuk mengatasi indukan murai yang suka membuang telurnya. Semoga bisa menambah wawasan bagi rekan-rekan peternak Murai dimanapun anda berada.